Semifinal Leg 2 Liga Eropa, Asa Juventus Dan Valencia. Juventus dan Valencia mengusung misi wajib menang jika ingin melaju ke final Europa League musim ini. Jika Juve hanya butuh kemenangan tipis tanpa kebobolan, Valencia wajib tampil garang dan mencetak gol sebanyak-banyaknya.
Syarat bagi kedua tim di atas mutlak harus dipenuhi, lantaran mereka kalah pada leg pertama, pekan lalu. Juve kalah 1-2 dari Benfica pada leg pertama di Portugal, sementara Los Che digasak tim asal Spanyol lainnya, Sevilla 2-0 di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan.
Dan kini, jelang leg kedua, Jumat 2 Mei dini hari nanti, Juve dan Valencia akan tampil habis-habisan di hadapan publik mereka demi satu tujuan, tampil di final yang akan digelar di Juventus Stadium, 14 Mei 2014.
Juventus akan menjamu Benfica dengan kepercayaan diri tinggi. Kesukesan mereka menekuk Sassuolo 3-1 di pentas Serie A, menjadi modal penting untuk mengalahkan Elang Portugal.
Para pemain terbaik pun siap diturunkan allenatore Antonio Conte. Fernando Llorente yang tengah on fire dengan koleksi empat gol di empat laga terakhirnya, bisa jadi senjata utama Juve. Belum lagi sosok Carlos Tevez yang mulai membuka keran golnya di level Eropa.
Sejauh ini, hanya Arturo Vidal yang diragukan turun lantaran belum sepenuhnya fit dari cedera. Namun, masih ada Claudio Marchisio yang siap menggantikan posisinya. Di belakang, Andrea Barzagli sudah siap kembali merumput, bersanding dengan Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini.
Kemenangan menjadi hal yang nampaknya tidak sulit diraih Juve, mengingat rekor apik mereka di kandang musim ini. Di semua ajang yang dilakoninya musim ini, Juve belum sekalipun kalah di Juventus Stadium. Hanya tiga kali Juve gagal meraup angka penuh di hadapan publiknya.
Gol Carlos Tevez di leg pertama juga bisa jadi penentu lolosnya Juve ke final. Menang 1-0 saja, Juve dipastikan lolos lantaran unggul agresivitas gol tandang, meski agregat sama kuat 2-2.
Namun, yang patut jadi perhatian Gigi Buffon dkk. adalah, serangan balik cepat yang sepertinya akan jadi andalan pelatih Jorge Jesus di laga ini. Di leg pertama, skema ini sukses membuat Juve kalah. Meminimalisir serangan balik dan lebih fokus saat menghadapi bola mati, bisa jadi kunci Juve lolos.
Dari segi rekor, Juve pernah menghadapi situasi serupa, yakni pada perempatfinal UEFA Cup 1992/1993. Kala itu, Juve juga kalah 1-2 di kandang Benfica, namun berhasil membalikkan keadaan dengan menang 3-0 di Turin. Satu catatan yang mungkin bisa menambah kepercayaan Buffon dkk di laga nanti.
Sementara itu, di laga semifinal lainnya, Valencia butuh kemenangan besar untuk bisa melaju ke final. Armada Juan Antonio Pizzi dituntut mencetak tiga gol tanpa balas di Mestalla untuk bisa menembus final.
Misi ini tentunya tidak mudah, lantaran lawan yang dihadapi adalah Sevilla, tim yang cukup tangguh. Di pentas La Liga, Valencia pernah menjamu Sevilla, dan hasilnya Los Che menang 3-1. Namun, jika itu terulang, Valencia harus tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang.
Meski sulit, namun bukan hal yang mustahil Valencia bisa membalikkan keadaan. Paco Alcacer cs. masih bisa memupuk kepercayaan diri mereka jika melihat penampilan mereka di babak perempatfinal.
Di fase itu, Valencia pernah berada di posisi yang lebih buruk di mana mereka kalah 0-3 dari FC Basel di leg pertama. Namun, pasukan Kelelawar Mestalla berhasil bangkit di leg kedua dengan menang 3-0 untuk kemudian menambahnya menjadi 5-0 di babak perpanjangan waktu. (acf)