Peran Madrid Dibalik Hukuman FIFA Untuk Barcelona. Kubu Barcelona menanggapi sinis hukuman larangan aktif di bursa transfer yang dijatuhkan FIFA. Klub berjuluk Blaugrana ini menduga ada konspirasi untuk menjatuhkan citra mereka sebagai klub tersukses di dunia dalam satu dekade terakhir.
Dua petinggi El Barca, Presiden klub Josep Maria Bartomeu dan wakilnya Javier Faus, dalam konferensi pers, kompak menyatakan bahwa sanksi tersebut bukan murni keputusan FIFA, tapi lebih kepada dorongan beberapa pihak (klub) yang berupaya untuk melemahkan Barca.
Meski tidak menyebutkan pihak atau klub secara spesifik, namun rumor yang berembus, Barca menuding rival abadinya, Real Madrid menjadi dalang di balik sanksi yang melarang Barca aktif di dua jendela transfer ke depan (musim panas 2014 dan musim dingin 2015).
Tudingan Barca ini memang bukan tanpa dasar. Pasalnya, wakil presiden klub El Real, Pedro Lopez Jimenez merupakan salah satu anggota dari komite status pemain FIFA. Namun tudingan ini langsung dibantah pihak Los Merengues.
“Baik Real Madrid, atau pun saya sebagai anggota FIFA, tidak ada kaitannya dengan sanksi yang dijatuhkan kepada Barcelona. Keanggotaan saya di komite status pemain, tidak berkaitan dengan Florentino Perez (presiden klub Madrid) dan Madrid. Penunjukan saya (sebagai anggota komite) juga merupakan usulan dari Asosiasi Klub Eropa (ECA), dimana Barcelona adalah anggotanya juga,” ujar Jimenez sebagaimana dikutip Goal, Jumat (4/4/2014).
“Dalam dua pertemuan yang saya saya hadiri, tidak ada diskusi soal sanksi Barca. Saya ingin membuat situasinya jelas, komite status pemain tidak punya kekuatan untuk menjatuhkan sanksi. Semua dokumen yang kami pelajari adalah yang kami terima (tidak ada pesanan). Saya tidak ada urusannya dengan sanksi Barca,” tegasnya.
Rabu lalu, Barcelona diketahui mendapatkan sanksi larangan aktif di bursa transfer selama 14 bulan dari FIFA, karena dianggap melanggar artikel 19 FIFA soal perekrutan pemain di bawah usia 18 bulan. Selain sanksi, mereka juga diwajibkan membayar denda sekira Rp4,7 miliar.
Barca sendiri menyatakan bahwa mereka akan menggunakan tenggang waktu 90 hari yang diberikan FIFA untuk mengajukan banding. Klub peraih empati titel Liga Champions ini bahkan siap membawa kasus ini ke tingkat yang lebih tinggi, yakni Court of Arbitration for Sport (CAS).